Rabu, 14 Mei 2014

Mengupas makna hati bersinar oleh Mas Fakih, ketua rayon Grogol

Hati bersinar, bersinarnya hati yang mampu membuat terang benderang sekelilingnya. Tak peduli seredup apa sinar itu, tetapi tak pernah menyerah untuk mencoba menyinari orang-orang disekelilingnya walau itu menjadikannya hancur lebur seperti lilin. Lilin yang tak memperdulikan panasnya bara api yang menghancurkan tubuhnya. Dengan kesabaran yang tidak ada batasnya, kesabaran yang tidak mengenal waktu, tempat, dan suasana hati masing-masing. Ikhlas menjalankan kebaikan untuk sesamanya. Disamping ikut melatih diri agar mampu bersabar hingga tidak berbatas dan tidak bertepi, setiap manusia hendaknya mampu memberikan kasih sayangnya secara adil dan sama rata kepada setiap sesamanya, tidak terkecuali kepada keluarganya, kepada orang tuanya, sahabat, teman, saudara, maupun sesama kadang saudara setia hati. Dalam arti sederhana, janganlah seorang diri manusia itu suka atau gemar pilih kasih dalam memberikan kasih sayangnya kepada sesamanya, terlebih perbedaan mencolok antara saudara setia hati itu sendiri.

SETIA HATI TERATE mengajarkan agar selalu bersikap adil, seperti makna bunga Teratai pada lambang organisasi yang tidak membeda-bedakan sesamanya. Hati bersinar mempunyai makna yang lebih dalam, tentang kesabaran, berlaku adil, dan tentang kasih sayang kepada sesama. Kita boleh menyayangi sesama mahluk Tuhan sebagai bentuk keyakinan bahwa Tuhan itu bersifat wujud. Tapi janganlah karena kita berhak memberikan kasih sayang kita kepada siapapun, lantas kita melupakan Tuhan YME, itu salah. Barangkali setiap individu pernah merasakan kepahitan karena merasa dirinya hidup kedalam kesendirian, tetap merasakan kesepian meskipun sedang berada di tempat keramaian sekaligus. Itu semua disebabkan kurang adilnya orang lain yang ada di dekatnya dalam memberikan kasih sayangnya kepada kita.

Kehidupan di dunia ini adalah untuk belajar, belajar apa saja? iya apa saja, termasuk belajar sabar. Tidak sempurna sabar seseorang jika itu hanya sebatas keluar dari bibir tapi lain di hati maupun di tindakan. Orang yang mengaku sabar tapi masih suka meledakkan emosinya ketika ada permasalah yang secara kebetulan sedang menguji dirinya. Kita harus ingat, bahwa sabar adalah tingkatan yang tinggi untuk dipelajari setiap individu manusia, tidak bisa langsung mampu untuk bisa menerima kenyataan. Semua itu butuh guru paling sempurna di dunia ini, yaitu Tuhan YME. Dia mengajarkan kesabaran kepada kita tidak hanya dengan firman-firmannya, namun dengan ujian-ujian yang terkadang kita manusia biasa menggapnya sebagai cobaan atau bahkan mencela Tuhan YME dengan menyebut ujian itu sebagai musibah, sangat salah besar sekali jika kita berfikir bahwa ujian Tuhan YME adalah musibah.

Kita juga harus selalu mengingat-ingat, pada setiap apa yang kita perbuat pasti ada timbal balik yang setimpal pula. Jika kita menanam hal baik, maka akan berbuah baik pula begitupun sebaliknya. Hukum timbal balik atau hukum alam/hukum karma, begitu masyarakat jawa menyebutnya. Adalah hukum mutlak yang tidak bisa dihindari. Apapun yang akan terjadi pada setiap diri manusia, adalah hasil dari apa yang selama ini dia tanam. Tidak ada istilah musibah, hanya ujian dari Dia yang mengajarkan kepada setiap diri manusia agar selalu mawas diri, humum yang alam berikan kepada agar kita selalu ingat bahwa alam tidak pernah melupakan setiap biji tindakan kita.

Tuhan itu maha adil, Dia tidak pernah  membeda-bedakan setiap insan manusia dalam memberikan rahmatNya dan Maha Kasih yang tidak pernah membeda-bedakan setiap insan manusia untuk selalu mendapat kebahagian di dunia maupun di akhirat. Hanya bagaimana kita agar Tuhan memberi rahmatNya yang sangat sejuk itu kepada kita setiap detak jantung kita, setiap hela nafas kita. Tugas kita hanya sederhana, bersabar, bersyukur, berserah diri hanya kepada Tuhan YME. Insya Allah, kita akan menjadi golongan orang-orang yang selalu mendapat rahmat dariNYA, amiin.


grogol-kediri, 14 Mei 2014

0 komentar:

Posting Komentar

 
Skretariat: Dsn. Ringin Rejo -Grogol -kediri | Ketua Dewan Rayon: Mas Agus Hasanudin Fakih | Contact Person | email: pshtgrogol@gmail.com